Keep and Share logo     Log In  |  Mobile View  |  Help  
 
Visiting
 
Select a Color
   
 
Cerita seks memuaskan hasrat kakak ipar

Aku adalah seorang pria dan kini aku jadi seorang pegawai yang bekerja di suatu bank partikelir internasional yang pangkatku cukup tinggi. Aku udah berumur 30 th dan jabatanku adalah jadi manager marketing, sebut saja namaku Arbi. Sebab aku mendapat posisi manager, aku pun jadi stress dan untuk melampiasnya, aku kerap singgah keluar kota untuk menghilangkan stress bersama dengan bersama istriku.

photo
Tetapi entah mengapa, sebagian minggu ini istriku terlihat enteng sekali marah, supaya ketika saya merasa bukan dambakan laksanakan interaksi seks kerap kali gagal. Hal ini menyebabkan konsentrasiku didalam pekerjaan sedikit terganggu. Memang bagi kami para lelaki, seks selalu jalan pertama yang kami tempuh didalam kurangi beban pikiran, bila tak tersalurkan maka akan mengganggu semangat dan pikiran kami. Dan hal itulah yang aku alami lebih dari satu minggu belakangan ini.
Lebih-lebih bulan-bulan ini adalah bulan menjelang hari raya lebaran yang mana seluruh baik tersebut besar maupun kecil meraup laba sebesar-besarnya. Sedangkan ditempatku, keadaannya terbalik agar tekanan yang aku rasakan semakin berat dan membuatku mesti melepaskan seluruh beban tersebut bersama dengan melaksanakan seluruh tersebut di kamar mandi, gara-gara istriku sendiri tengah mengalami persoalan di area kerja.


Tapi seluruh tersebut berakhir ketika hari tersebut, hari kamis. Dimana aku pulang kerumah layaknya biasa pukul 19.00. Aku hingga di tempat tinggal, sesudah memarkirkan mobilku, aku berlangsung masuk dan bertemu bersama istriku yang juga baru pulang berasal dari kerja. Kita berciuman dipipi Kemana-Mana lalu aku masuk ke kamar untuk berganti sandang. Lalu akupun mandi untuk menyegarkan diri berasal dari segala kepenatan yang menglingkupiku. Usai mandi, diluar terdengar nada orang tertawa dan sehabis aku keluar aku saksikan teman wanita adik istriku singgah mampir. Gadis tersebut bernama fenny, yang tinggal sebagian tempat tinggal berasal dari rumahku ini.


“Malam mas…?”, sapa fenny padaku.
“Malam fenny, pa kabar…?”, aku balik bertanya.
“Baiiiik banget mas. emang gimana situasi kantornya? Kok sepertinya tegang banget gitu ya…?”, fenny padaku dikarenakan melihatku kusut walaupun sudah selesai membersihkan diri.
“Gitu dech, namanya kantor tentu teganglah..”. Jawabku singkat.


Tak sengaja, aku mengamati fenny yang masih kenakan sandang kerjanya. Ia tampak begitu cantik, lebih-lebih pekerjaan merupakan pekerjaan signifikan disalah satu corporate IT yang terkenal di Ibu kota. Tapi seluruh tersebut aku kesampingkan.
Aku mendekati istriku yang selagi tersebut tengah ganti sandang, sehabis selesai mandi. Aku peluk dia berasal dari belakang dan mulai menciumi lehernya yang merupakan keliru satu titik lemahnya, tapi tidak gairah yang kudapatkan malah diakui yang menyebabkan marah. Ia mendorongku dan mengatakan bahwa ia tengah bukan mood untuk melayaniku, maka akupun pergi dan duduk dihalaman tempat tinggal sambil merokok untuk menghilangkan emosi yang membara di dalam hati.

Aku duduk menyendiri sambil nikmati bir yang aku bawa berasal dari di dalam sambil merokok. Menatap kelangit yang gelap, membayangkan bagaimanakah kehidupanku dimasa yang akan berkunjung. Aku yang terhadap dasarnya adalah lelaki yang setia, tak mampu berpikir mesti berpisah bersama dengan istriku, dan hidup menyendiri. Sungguh suatu bayangan yang selalu kutepis.


Tapi bayangan akan mendekati fenomena, seluruh tersebut didukung bersama dengan situasi istriku yang tengah naik daun dan pendapatan yang lebih besar dariku, atau barangkali ia udah beroleh teman pria lain. Pikiran2 Itulah yang selaluku selama ini. Dikarenakan amat sibuk bersama dengan pikiranku sendiri sampai jelas kehadiran fenny yang duduk di depanku. Aku terkejut ketika fenny memanggilku bersama memadai keras.
“Mas…!!!”.
“Eh ya, sori ga denger…?!”, kataku kaget.
“Ih mas arbi, melamun tetap tuh..?”, kata fenny ulang.
“Iya, maaf ya. Emang tersedia apa fen..?”, tanya mereka ulang.
“Gpp mas, keliatannya mas arbi pusing banget, kusut gitu..?”.
“Biasalah tak terhitung masalah…?!”.
“Emang fenny mampu bantu apaan…?”, kata fenny antusias.
Aku sempat terkejut mendengar pernyataan fenny, tapi aku langsung menjawabnya,
“Ga usah, kok ga segera pulang kenapa fenny..?”, tanya balik.
“Hehehehe… dirumah ga tersedia orang, feny takut sendiri, pulangnya entar nunggu mama..”, kata fenny malu2.


Sehabis aku mengambil minumanku dan meminumnya, tetapi ketika aku menoleh ke arah fenny tersingkap dan melihat kehalusan pahanya yang putih, membuatku segera terangsang. Lalu aku bersandar dan mendorong lagi rokokku, mencoba menghilangkan seluruh gairah yang muncul tiba-tiba. Lalu istriku dan adiknya keluar berasal dari di dalam tempat tinggal dan berpamitan padaku untuk keluar sebentar kembali mall, untuk belanja keperluan bulanan. Aku mengangguk, kala adik iparku berbicara terhadap fenny memintanya menanti kalo mau, kalo bukan ikut aja. Waktu fenny menjawab nunggu aja. Merampungkan istriku dan tinggalkan meninggalkan tempat tinggal.


aku berkata terhadap fenny, kalo butuhku aku berada di dalam. Lalu aku pergi meninggalkan fenny yang masih duduk sambil bermain bersama dengan Hpnya. Aku masuk ke didalam, namun aku diruang tamu dekat gorden, untuk mengintip lebih dekat fenny yang membelakangi gorden, agar akan tampak lebih paham. Bahkan ketika fenny melepas blasernya, kerja bloush yang memliki renda terhadap area kancing, bersama dengan rona yang bukan terlampau terang tetapi saksikan estetika tubuh mungil fenny. Aku tak tahan kembali, maka akupun langsung pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarku. Penisku udah begitu tegangnya, tak lama lantas terdengar nada panggian fenny padaku,“Mas..Mas arbi…mas..?”.
“Apa fenny..??”, bertanya sambil mengakses pintu kamarku.
“Mas, fenny numpang minum ya..?”.
“Ya..?”, jawabku singkat.

 

Menatap nanar tubuh fenny yang latif, lebih-lebih kala tersebut bukan mengenakan ulang blasernya, bersama bloush yang berdampak terhadap tubuh latif> Bra rona biru yang tercetak menyadari mengakibatkan saya semakin tak bisa gairahku sendiri, barangkali tak begitu terlihat dikarenakan tertutup blasernya, tetapi sekarang seluruh tersebut begitu latif dan menggoda.Selesai minum, fenny lagi menuju ke ruang makan dimana aku telah menantinya. Kita bertemu dan fennypun tersenyum manis. Aku berdiri dihadapannya, lalu fenny terjadi lagi disampingku. Tersedia kebimbangan dalam hati berkaitan seluruh ini, antara gairah dan akal sehatku. Tetapi gairahkulah pemenangnya, maka bersama cepat tangan feny aku cekal, dan ia terkejut. Aku berbalik dan langsung menarik fenny ke didalam dekapanku. Fenny tak melawan sebatas mengungkapkan keterkejutan penuh rasa. Aku peluk fenny dan ciuman lembut, tetapi penuh gairah.


Fenny tak melawan pasrah, sampai pada akhirnya ia ikut terbawa oleh gairahnya sendiri dan membalas lumatanku. Tanganku tak berhenti begitu saja, meraba punggungnya, turun ke bawah lalu meremas kuat bongkahan pantat yang bulat dan penuh milik fenny, untuk menaikkan terangsang. Penisku yang terlalu tegang menempel keras terhadap perut fenny, denyutan kuat penisku terasa begitu kuat sebabkan fennypun ikut bersemangat.
Tanganku bergerak semakin liar, menuju ke bagian depan tubuh fenny. Mengakses kancing bloushnya satu rendezvous bersama terbuka seluruh, dan menyusup masuk ke dalamnya, aku remas lembut payudara fenny yang berukuran kira2 34 cup b tersebut. Tiap-tiap reasan yang saya laksanakan fenny mengerang disela ciumanku, membangkitkan semangat. Lantas tanpa kusadari tangan fenny bergerak menuju selangkanganku, open celanaku dan meremas lembut penisku yang udah terlalu tegang.

 

Cerita Mesum Bersama Suami Kakaku
Sebagian selagi lantas, menyala aku bahwa yang sekarang kulakukan ini ketentuan dan seketika tersebut juga aku melepaskan ciumanku dan juga remasanku terhadap payudara fenny. Aku berlangsung mundur sambil mengungkapkan penuh rasa bersalah terhadap fenny yang udah terangsang oleh karenaku. Wajahnya seiringnya memerah, dan nafasnya pun memburu bersama gairah yang memuncak.
“Maaf..Maafin…aku fenny..maaf..”, kataku berpikir.
“Maafin mas arbi, fenny, maaf…”, kataku semakin rancu.
Tapi tiba-tiba fenny menyentuh bibirku bersama dengan jarinya, dan berkata lembut,
“Gpp kok mas. Fenny tau kok…”, kata fenny memilihku.
“Emang mas arbi kembali pengen banget ya…?”, tanya fenny ulang.
“Iya, tetapi ya udahlah, gpp. Maafin mas ya fenny…?!”, kataku ulang.
“Mau ga bantuin fenny…?”, kata fenny pelan sambil mengamati tajam.
Aku terkejut bersama dengan jawabannya. dan membocorkan fenny seolah tak yakin bersama dengan apa yang baru saja ia katakan. Fenny mendekatiku, lalu ia menarikku mendekat dan berbisik ditelingaku, ia menciumku lantas. Bersama lembut, sampai pada akhirnya akupun membalas ciumannya.
Tangan fenny mengarahkan kita ke arah mendekat, dan menempatkannya terhadap payudaranya, lalu mendukung mendukung meremas payudaranya sendiri. Aku, melakukan pertama bersama dengan lembut lalu semakin kuat dan penuh nafsu. Sesudah itu, aku memeluk tubuh fenny bersama erat. Ciumankupun turun terhadap leher jenjang fenny. Desahan lembut berasal dari semangat fe, waktu kami mengakses kait penahan bra, lalu menyingkapkannya dan menyalurkanpun segera ke luar bersama lembutnya fenny. Desahan fenny berubah jadi erangan penuh gairah.
“Aaahh..Aahh..Mas….Oohh…..”, erang fenny.
Tanpa melepas pekerjaan, saya nikmati nikmati dan estetika tubuh fenny.
Sementara berlalu dan ciumankupun sudah berubah terhadap payudaranya, erangan dan gelinjang tubuh fenny semakin keras dan kuat. Lebih-lebih sekarang udah duduk di atas pangkuanku bersama kaki terbuka lebar dan rok span yang tersingkap hingga pinggulnya. Ciuman dan jilatanku terhadap payudara fenny membuatku semakin keras, bahkan ketika jariku menggosok vagina fenny yang sudah basah dan semata-mata ditutup oleh celana didalam tipe thong miliknya yang udah basah kuyub oleh cairan kepuasannya.


Baca Juga : Ngewe bersama sepupu yang kembali hamil“aaah..aahh..mass..aahh….aahh…”, erang fenny.
Sesudah lebih dari satu selagi fenny lagi mengerang panjang, dan saya segera mencoba mencoba kurangi nada erangan kuat fenny. Tubuh fenny menggelinjang hebat sambil memelukku erat2. Tubuh kita berhimpitan ketat.
Sehabis sebagian kala sesudah itu, fenny udah tenang. Ia berterima kasih padaku, ia tersenyum manis dan berkata disela deru nafasnya,
“Hah..Enak..Banget..Mas..Hah..Hah..Enakk..Bang et, kini giliran hah..hah..fenny.”.
Ia berdiri dan sesudah itu menarik turun celana dalamku dan terkejut ketika menyaksikan penisku yang telah tegang berdiri bersama kokohnya, penisku yang berukuran sekita 15 cm tak begitu panjang tapi diameternya yang gemuk terlihat besar. Fenny memegangnya penuh rasa hati2 dan nafsu, sesudah terpegang, fenny mengocoknya perlahan dan menyebabkan yang telah puas jadi lebih ringan mencapai puncak gairahku. Eranganku mengeras bersamaan bersama kocokan fenny terhadap penisku.
Fenny mengangkat tubuhnya dan sambil menyingkapkan celana didalam jenis thong milik aku tuntun penisku tepat berdiri tegak di bawah bibir vaginanya. Fenny turunkan pelan-pelan dan peniskupun bibir bibir vagina fenny, rasa hangat dan basah dan juga detakan kuat menyapa penisku, sungguh nikmati yang udah lama aku cari dan damba. Bersama satu gerakan penisku terbenam didalam liang vagina fenny, pijatan dan detakan dinding vagina fenny terlampau nikmat,
“Aaahh..Mas…aahh….Enakk.Bangett..Aahhh”.


Sehabis berdiam diri beradaptasi, fenny lalu bergoyang bersama lembut maju mundur, memutar dan naik turun, kala tersebut penisku bagaikan dipelintir dan dan dipijat lembut oleh dinding vagina fenny, sebabkan cuman tak hingga 2menit telah mengerang panjang.

photo
“Aaahh..Aahh.Fenny…..Fenny…aahh…aku..Mauu..K eluarr..aahh..aahh..”, erangku.
“Aaahh..Aahh..Keluarrinn..Keluariinn..Mas..Aahh..A ahh..enakkk.bangett..”. Cerita Sex Sedarah Ngentot Bersama Suami Kakaku
Fennypun semakin memainkan tekniknya sampai akupun mengerang panjang, sambil memeluk tubuh fenny penisku berkedut kuat memuntah sperma berkali2 di dalam liang vagina fenny. fennypun semakin pembohong bergoyang di atas penisku. Selagi pijatan dan remasan dinding vagina fenny semakin pembohong memberi tambahan rasa nikmat yang tiada tara.


Rasa nikmat yang tiada tara tersebut lagi menguasaiku kala, sesudah selesai mencpai puncaknya fenny tak berhenti malah semakin pembohong bergoyang. Tiba-Tiba fenny memelukku erat disertai bersama dengan gelinjang dan kejangan pembohong terhadap tubuhnya, kamipun berciuman panas. Waktu fenny mempertahankan vaginanya sampai penisku terbenam secara total. Rasa nikmat tersebut memang terlampau terlalu.
Kita berpelukan sebagian pas hingga seluruh tersebut mereda, dan fenny yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang, ia berkata,
“Mas..Hah..Hah..Enak banget. Makasih mas, enak banget rasanya…hah..hah..”.
“Iya, aku juga enak. Makasih fenny, enak banget. Mas senang banget..”.
“Hihihihi…mas arbi nakal juga ya.”, kata fenny yang berdiri, lalu membetulkan ulang celana dalamnya dan sesudah itu ia bersimpuh dihadapanku.
Ia memegang penisku yang masih tegang dan mengelusnya, lalu menjilatinya berasal dari buah pelirku hingga bersama dengan kepala penisku.
“Ahh..Enak fenny, enak..ahh.. Maaf ya tadi aku keluar duluan…?”, kataku.
“Emmhh..Gpp mas, kalo mas keluar ulang juga gpp kok.”, kata fenny yang sesudah itu mengulum penisku.


Ia menjepitnya bersama bibir tipisnya dan menik menurunkan kepalanya pas lidahnya menjilati kepala penisku dan juga fenny jalankan hisapan lembut terhadap penisku. Perpaduan berasal dari seluruh tersebut terlalu menikmatinya. Fenny melepaskan kulumannya dan ulang mengocok penisku bersama dengan lembut, lalu mengulumnya lagi, akupun mengerang2 keenakan. Fenny laksanakan tersebut berulang kali, dan terhadap menit ketiga aku mengerang keras, dan peniskupun mekar semakin besar dan tiba-tiba penisku menyemprtokan sperma dalam mulut fenny, fenny yang sadar gejala aku meraih puncak kenikmatanku tak melepaskan kulumannya malah semakin kuat.
“Aaah..Aahh..Fennyy..Ohh…fennyy…aahhh..Croot.Croott..Aaahhh..”.
Lebih dari satu kali semprotan di dalam rongga mulut fenny, sampai tersedia sebagian tetes spermaku yang keluar disela bibir tipisnya yang tengah mengulum penisku. Fenny melepaskan kulumannya dan sambil bersimpuh ia menelan spermaku yang mulut mulutnya. Sesudah tersebut, fenny aku bantu berdiri dan ia membenahi dirinya yang rambang-acakan, mulai berasal dari bloush bekerja hingga bersama roknya.
Sebagian kala sesudah tersebut, feny udah selesai berbenah dan lagi duduk dihalaman depan, dengan denganku.
“Fenny, ga kekamar mandi…?”, tanyaku.


“Gpp mas, fenny baik2 aja kok. Makasih ya mas..?!”, ucap fenny padaku.
“Iya sama2…”, jawabku sambil menundukkan kepala.
Tepat sehabis tersebut, istriku dan adiknya pulang berasal dari mall dekat tempat tinggal. Dan kondisi tempat tinggal ulang ramai layaknya biasa.
Tetapi, yang berbeda adalah suasan hatiku yang udah memperoleh kepuasan berasal dari fenny, teman adik iparkku sendiri. Fenny terlihat agak kusut bersama dengan keringat yang mulai bermunculan disekujur tubuhnya, bekas spermaku yang sempat berkaitan payudaranya pun dibersihkan. Tak tersedia yang berubah, sebatas kurangi beban hati saja.


Creation date: Oct 5, 2022 8:23pm     Last modified date: Oct 5, 2022 8:37pm   Last visit date: Apr 22, 2024 10:08am
    Report Objectionable Content